Jombang, [24 Juli 2025] – Di tengah pasang surutnya penyelenggaraan kompetisi usia dini di berbagai daerah, Liga Jombang Football Community (JFC) Jombang patut diacungi jempol. Selama tujuh tahun terakhir, ajang yang didedikasikan untuk pengembangan talenta muda sepak bola ini berhasil menjaga konsistensinya, menjadi oase bagi ratusan pesepak bola cilik dan remaja di Kabupaten Jombang.
Sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2018, Liga JFC Jombang secara rutin dan terstruktur menyelenggarakan kompetisi untuk berbagai kelompok umur, mulai dari U-8, U-10, U-12, U-14, hingga U-16. Konsistensi ini bukan hanya sekadar jumlah tahun penyelenggaraan, melainkan juga meliputi kualitas organisasi, jadwal yang teratur, serta partisipasi aktif dari Sekolah Sepak Bola (SSB) di seluruh Jombang.
“Kami berkomitmen penuh untuk memberikan wadah kompetisi yang berkelanjutan bagi anak-anak Jombang,” ujar Aping Eko Nurdianto, salah satu inisiator Liga JFC Jombang. “Tujuh tahun ini adalah bukti nyata bahwa dengan kolaborasi dan dedikasi, kita bisa menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan bakat-bakat muda. Liga ini bukan hanya soal kemenangan, tapi juga tentang memberikan pengalaman bermain yang berharga, menanamkan nilai sportivitas, dan memupuk semangat juang.”

Faktor Kunci Konsistensi Liga JFC:
Beberapa faktor disebut menjadi kunci keberhasilan Liga JFC Jombang dalam menjaga konsistensinya:
- Dukungan Penuh Komunitas: Liga ini lahir dari inisiatif komunitas sepak bola Jombang sendiri, yang secara swadaya mengelola dan menjalankan kompetisi. Solidaritas antar pelatih, pengelola SSB, dan orang tua menjadi fondasi utama.
- Manajemen Yang Transparan: Meskipun dikelola secara mandiri, Liga JFC menerapkan standar manajemen yang cukup profesional, mulai dari penjadwalan, perwasitan, hingga sistem registrasi pemain yang transparan.
- Fokus pada Pembinaan: Filosofi Liga JFC selalu menekankan pada aspek pembinaan, bukan semata-mata mengejar gelar juara. Aturan-aturan yang diterapkan mendukung pengembangan pemain, seperti rotasi pemain dan fair play.
- Kolaborasi dengan Askab PSSI Jombang: Liga JFC juga menjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jombang, memastikan kompetisi berjalan selaras dengan program pembinaan federasi.
- Antusiasme Peserta: Tingginya antusiasme dari SSB dan para orang tua di Jombang untuk berpartisipasi menjadi dorongan besar bagi penyelenggara untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas liga.
Selama tujuh tahun perjalanannya, Liga JFC Jombang telah menjadi kawah candradimuka bagi ratusan bahkan ribuan pesepak bola muda Jombang. Banyak di antara mereka yang kini mulai meniti karier di level yang lebih tinggi, baik di klub lokal maupun bahkan terpantau tim-tim di luar Jombang. Pemain yang masih konsisten berlatih, mereka terpantau bermain di Kompetisi Piala Soeratin U17 bulan ini di beberapa klub dan yang lebih senior menjadi bagian team di Porprov Jombang bulan lalu.
“Kami berharap Liga JFC dapat terus menjadi mercusuar pembinaan sepak bola usia dini di Jombang, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain,” tambah Eko Susanto yang juga sebagai inisiator JFC dari SSB Harapan Muda. “Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan sepak bola kita.”
Dengan konsistensi yang telah terbukti, Liga JFC Jombang membuktikan bahwa dengan semangat kebersamaan dan dedikasi, masa depan cerah sepak bola di tingkat akar rumput bukanlah sekadar impian.